Mengenal Lebih Jauh Museum Taman Purbakala Cipari

Tulisan ini hasil dari kunjungan tim HMJ SKI dalam rangka melaksanakan program kerja Jelajah situs, sumber dalan tulisan ini murni didapat dari buku panduan museum dan wawancara kita terhadap pengurus museum tersebut

Pendahuluan:


Situs Museum Taman Purbakala Cipari ini memiliki luas 7000m², terdiri dari lokasi taman yang memiliki luas 2500m² dan dikelilingi tembok batu setinggi 2 meter. Sisa luas nya terdiri dari tempat parkir, halaman, mushola, dan lain-lain. Situs ini berada di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat

Sejarah Singkat:


Situs ini pada awalnya merupakan tanah sawah milik bapak Wijaya dan beberapa warga lainnya. Pertama kali bapak Wijaya menemukan sebuah jenis batuan yang mirip dengan batu yang pernah dipamerkan di Gedung Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur.

Menurut penuturan pengelola museum Bapak Wijaya ini pernah menghadiri sebuah pameran benda benda purbakala di Gedung Paseban, dan setelah menghadiri acara tersebut bapak Wijaya menemukan batu yang mirip dengan yang beliau lihat di pameran. Informasi ini kemudian di teliti oleh Bapak P.Djatikusumah dengan melakukan penggalian percobaan, penggalian pertama ini dilakukan pada tahun 1972 dan berhasil menemukan sebuah Peti Kubut Batu.

Penemuan benda purbakala di situs Cipari ini kemudian dilaporkan ke lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional di Jakarta, dan selanjutnya dilakukan penggalian total seluas 2500m² pada tahun 1975 oleh para Arkeolog dari lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta dan dibantu oleh mahasiswa dari UGM Yogyakarta. Pada penggalian ini ditemukan banyak sekali benda purbakala yangm mencirikan kehidupan pada akhir masa Neolitikum hingga awal pengenalan logam perunggu.

Hasil Penelitian/Ekskavasi:


Berdasarkan buku panduan museum Cipari, bertolak dari tipologi dan stratigrafi beserta hasil-hasil temuan. Masyarakat atau jenis manusia purba yang hidup di Cipari adalah jenis manusia Homo Sapiens yang telah mengenal bercocok tanam dan hidup berorganisasi yang baik. Masyarakatnya telah mengenal kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang, buktinya adalah terdapat peninggalan seperti Punden Berundak, Menhir, Peti Kubur Batu, Dolmen, dan benda-benda yang digunakan dalam upacara adat lainnya.

Benda benda purbakala yang ada di Museum Taman Purbakala Cipari diantaranya adala:

1. Peti Kubur Batu

Peti Kubur Batu yang ditemukan di situs Cipari ini dibuat dari batuan Andesit yang berbentuk sirap. Bentuk peti ini tidak berbentuk persegi panjang, tapi menyerupai trapesium. Istilah untuk ini adalah bentuk swastika. Peti Kubur Batu ini menghadap kearah timur laut dan barat daya yang menggambarkan konsep kehidupan seperti terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari.

2. Altar Batu/Punden Berundak

Punden Berundak di situs Cipari ini merupakan sebuah bangunan yang bertingkat-tingkat (berundak undak) yang dataran atasnya terdapat benda-benda megalit atau makam seseorang yang ditokohkan dan dikeramatkan. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat upacara dalam hubungan dengan pemujaan arwah nenek moyang.

3. Menhir


Di situs Cipari ini ditemukan juga batu Menhir, batu besar dan tegak yang ditempatkan ditempat yang tinggi sebagai sarana untuk memperingati seseorang yang sudah mati. Batu ini dianggap sebagai media penghormatan kepada para arwah leluhur sekaligus menjadi tempat pemujaan.

4. Batu Temu Gelang dan Gelang Batu


Batu temu gelang dapat dijumpai tepat disamping Peti Kubur Batu di situs Cipari. Batu Temu Gelang ini disusun ulang oleh para arkeolog dan mahasiswa UGM berdasarkan fondasi yang ditemukan di situs Cipari. Bentuknya melingkar dan biasa digunakan untuk upacara adat dan bermusyawarah.

Gelang Batu dibuat dari batuan Kwarsa dan Kalsedom, dalam teknik pembuatannya sudah halus. Gelang ini ditemukan didalam Peti Kubur Batu dan disampingnya. Berdasarkan hal ini Gelang Batu berfungsi sebagai benda upacara bekal kubur dan perhiasan.

5. Benda benda Gerabah

Benda-benda gerabah yang ditemukan di situs Cipari ada yang berbentuk fragmen dan ada juga yang masih utuh, diantaranya: Boko, Tempat Sayur, Pendil, dan lain-lain. Penemuan benda gerabah ini menunjukan salah satu hasil budaya manusia yang penting dan menggambarkan aspek-aspek kehidupan. Fungsi dari benda gerabah ini selain sebagai alat rumah tangga juga difungsikan dalam upacara adat.

6. Kapak Perunggu

Kapak Perunggu merupakan salah satu hasil teknologi pada masa perundagian, selain digunakan sebagai benda untuk bercocok tanam, kapak perunggu juga digunakan sebagai benda upacara adat.

7. Batu Dakon

Batu Dakon atau Lumpang Batu merupakan sebuah batu yang memiliki lubang satu atau lebih, berfungsi sebagai benda yang digunakan dalam upacara pemujaan roh nenek moyang dan berfungsi pula sebagai tempat pembuatan ramuan obat-obatan.

8. Dolmen

Dolmen di situs Cipari dibentuk oleh batu besar dan lebar yang ditaruh diatas susunan batu-batu kecil. Dolmen ini digunakan oleh manusia purba sebagai tempat untuk menaruh sesaji yang diperuntukan untuk upacara adat.

Benda-benda yang ada di situs Cipari merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang penting untuk dunia ilmu pengetahuan dan sejarah, diperlukan perlindungan dan pengelolaan yang baik, selain sebagai penunjuk bagi kita akan sejarah umat manusia benda-benda penemuan ini bisa juga menarik wisatawan, karena berdasarkan penuturan pengelola situs Cipari ini sering didatangi wisatawan maupun peneliti dari mancanegara.

Penulis : Fahmi labibinajib
Lebih baru Lebih lama