Himskinews, Kamis,20 Mei 202. Himpunan Mahasiswa sejarah Kebudayaan Islam mengadakan Ngobrol Webinar (Ngonar) ke dua, Ngonar kali ini mengangkat tema tentang Bilbiografi : Mengenal Ragam Sumber Sejarah di Arsip Nasional dan Perpustakaan Nasional, yang dibawakan oleh Akhmad Nakrowi dari ANRI dan Frial Ramdahan S dari Perpustakaan Nasional RI, dengan di moderatori oleh Aditia Muara P Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Ngonar ini buka oleh Putri Nur Fauziah D dengan menyayikan lagu Indonesia Raya dan Mars HIMSKI,lalu dilajut dengan sambutan ketua pelaksana, ketua Himski dan ketua jurusan Sejarah Kebudayaan Islam,
Dalam sambutannya ketua pelaksa Saputro mengatakan“bahwa dalam masa pandemi jangan membuat kita menjadi pasif, tapi harus tetap aktif”
Ketua umum Himski dalam sambutanya juga dengan mengatakan “ dengan diadakannya Ngonar kali ini dapat menjadi sarana bagi mahasiswa ski untuk lebih memahami tentang berbagai macam sumber sejarah yang ada didalam Arsip Nasional dan Perpustakaan Nasional, senada dengan sambutan tadi Ibu Aah Syafaah M.Ag sebagai ketua jurusan juga membahas tentang pentingnya bilbiografi dalam mencari sumber sumber sejarah harapnya juga setelah agenda Ngonar ini dapat memotivasi para mahasiswa sejarah untuk lebih giat dalam mencari sumber sejarah.
“Dalam ANRI terdapat banyak sekali arsip yang dimulai dari masa mayarakat kita masih melaut sampai zaman kolonial sampai pada masa sekarang pasca merdeka, ANRI juga menerima berbagai macam arsip dari perorangan” ujar narasumber pertama Akhmad Nakrowi menurutnya ada banyak jenis arisp yang ada di ANRI seperti Arsip VOC, Kolonial Belanda,Arsip Foto, Arsip Perorangan, Rekaman suara dan surat kabar.
Menurutnya ada tips dan trik tersendiri untuk mengakses berbagai macam arsip yang ada di ANRI, karena menurutnya mengakses arsip berbeda dengan mengakses buku buku diperpustakaan, karena arsip seperti halnya tepung terigu dalam membuat kue kamulah yang harus meraciknya menjadi adonan dan memasaknya menjadi kue,
Ada beberapa tahap dalam mengakses arsip di ANRI, yang pertama Isi buku formulir, ketahui yang kamu tuju lalu temukan yang kamu cari, isi formulir pesanan arsip, baca arsipmu dan jaga fisiknya lalu kembalikan arsip yang telah dibaca kepada petugas.
Di sesi narasumber kedua Frial Ramdhan dari Perpusnas menjelaskan bahwa dalam sejarahnya Perpustakaan Nasional tidak lepas dari Bataviaasch Genootshap van Kunsten en Wetenschapen setelah pasca kemerdekaan menjadi tempat menyimpan hasil riset dan sumber pengetahuan seperti majalah , surat kabar, naskah kuno, buku langka, peta lukisan dan lain lain,
Dalam perpustkaan nasional juga terdapat berbagai macam sumber sekunder seperti Buku buku sejarah terbitan terbaru, sejarah indonesa, sejarah asia tenggara, buku digital, jurnal ilmiah, tesis dan juga disertasi,
Perpusnas juga telah membuka pelayanan secara online lewat yang bisa pengguna akses lewat Perpusnas.go.id, sama dengan Perpusnas ANRI juga membuka layanan onlinenya yang bisa diakses dengan website Anri.go.id, hal ini bertujuan untuk memudahkan para pengguna untuk memperoleh berbagai macam sumber yang ingin dibutuhkan.
Setelah para narasumber menyampaikan materinya moderator Aditia Maura mempersilahkan untuk membuka beberapa pertanyaan kepada peserta, diantarnya berasal dari peserta bernama Syamsul dan Suanto yang menanyakan tentang bagaimana cara dalam proses digitalisis naskah, dan apakah semua arsip dapat dipahami, pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh kedua narasumber yang hadir,
Sebelum menutup webinar tidak lupa pula Pak Aditia Maura sebagai moderator dan yang menginisiasi acara ini menyampaikan pesan bahwa sebagai seorang sejarawan kita harus banyak membaca dan meneliti sumber dan sejarwan yang baik adalah sejarawan yang berbicara berdasarkan sumber.
Acara ini diikuti kurang lebih 80 an peserta dengan zoom meting serta disiarkan langsung lewat live Youtube Himskiiainsnj.
Penulis : Fahmi labibinajib
