Sebuah Catatan Cukup Panjang dari Mantan Ketua Umum

 


Menjadi seorang ketua umum di sebuah himpunan mahasiswa jurusan tentu bukanlah hal yang sangat mudah, banyak sekali tantangan dan problematika yang akan dihadapi, namun tentu sebagai seorang ketua yang baik mau tidak mau hal ini harus saya hadapi, tulisan ini tidak akan membahas secara panjang lebar tentang apa yang ada di dalam organisasi yang saya pimpin, tapi tulisan ini hanya mencoba untuk menceritakan apa yang saya rasakan dan alami selama menjadi pengurus sampai menahkodai organisasi dengan nama lengkap Himpunan Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam atau yang biasa dikenal dengan nama HIMSKI.

Sebenarnya saya sendiri tidak terlalu asing dengan organisasi ini karena sejak dari mahasiswa baru saya sudah bersentuhan langsung dengannya lewat agenda seperti Orentasi Mahasiswa baru jurusan , dengan keanggotaan pengurus yang rata rata masih di semester awal yaitu 2 dan 4 tidak sulit bagi kami mahasiswa baru untuk akrab dengan organisasi himpunan ini, bahkan pada semester dua pun setelah saya mengikuti musyawaroh besarnya saya langsung ikut pendaftaran calon pengurus Himpunan dan alhamdulilah saya pun terpilih untuk masuk disalah satu divisi yang ada didalamnya yaitu divisi 3 Heuristik.

Perjalanan saya di organisasi himpunan tidak selalu aktif aktif banget, bahkan setelah di hantam pandemi saya dapat dikatakan menjadi salah seorang yang bisa dibilang pasif di dalam organisasi tetapi hal ini tidak terjadi padaku saja, teman temanku mengalaminya, pada saat itu sangat sulit sekali bagi kami untuk beradaptasi dengan situasi yang mengharuskan semuanya berjalan secara daring, apalagi banyak program kerja yang memang sebelumnya sudah direncanakan akan dilakukan secara luring.

Masih ingat sekali pada saat itu salah satu kawanku berinisiatif untuk membuat sebuah wadah diskusi virtual yang bernama Ngonar atau Ngobrol Webinar, sebuah acara diskusi kesejaraahan yang dilakukan secara virtual lewat aplikasi zomm metting, sebelumnya juga saya sendiri pernah mencoba untuk melakukan kegiatan daring yaitu live Instagram dengan salah satu senior untuk membahas salah satu buku dan acara daring sederhana inipun dapat respon yang cukup bagus juga.

Berjalan selama hampir satu semester di organisasi ini saya mulai menyadari ada yang tidak beres di organisasi yang saya ikuti, banyak permasalahan yang menunggu untuk segera dibenahi, manejemen organisasi yang masih belum tertata rapih, serta integritas yang masih belum terbangun, menyebabkan jalannya roda organisasi menjadi sedemikian terhambat.

Tentu membenahinya dibutuhkan usaha kolektif dan kepedulian yang tinggi dari para anggota pengurus untuk dapat membenahinya, kita tidak perlu menunggu datangnya ratu adil atau imam mahdi sang penyelamat untuk dapat membenahi organisasi yang sedang tertatih  tatih untuk tetap berjalan, yang kita perlukan adalah keinginan, kepedulian, dan keberanian untuk membenahi organisasi yang menjadi rumah bagi setiap mahasiswa di Jurusan.

Lewat pertarungan dan benturan yang cukup seru,akhirnya saya sendiri terpilih menjadi ketua umum HIMSKI 2021 – 2022, sebenarnya saya sendiri tidak terlalu berminat untuk maju menjadi ketua umum, selain karena menjadi ketua itu merupakan beban yang cukup berat, saya juga tidak ingin menjadi orang menyebalkan, karena seperti yang kalian tahu kebanyakan ketua adalah orang yang menyebalkan, dan saya sendiri mempercayai hal itu.

Namun karena melihat kondisi organisasi yang sudah sedemikian carut marut akhinya sayapun memberanikan diri untuk maju di pemilihan dengan modal visi misi yang sederhana tidak terlalu muluk muluk,  saya pun bersiap diri untuk menjadi orang yang paling menyebalkan , lewat pemilihan yang cukup alot saya pun terpilih pada saat dini hari di tanggal 22 Fabuari 2021.

Di hari hari awal pasca terpilih jujur saya tidak terlalu banyak memikirkan sesuatu, karena pada saat itu saya sendiri tidak tahu harus merasakan senang atau sedih atas terpilihnya saya, saya hanya mencoba menjalani hari hari seperti biasa tidak terlalu larut dalam euforia atau obrolan tentang masa depan organisasi kedepan mau bagaimana, yang penting jalanin aja dulu walaupun dengan biasa saja.

Baru pada saat pemilihan pengurus saya pada saat itu sedikit bingung, karena banyaknya fikiran atau pendapat yang masuk silih berganti, walaupun pada saat itu ada tim formatur yang menangani masalah ini, jika biasanya hanya formatur yang menentukan keputusan struktural kepengurusan, kali ini saya membuka kesempatan seluas luasnya pada temen temen khususnya diangkatan saya yang ingin bergabung untuk memilih dimana divisi yang diminati, mungkin bagi sebagian orang keputusan saya melakukan hal ini terkesan akan memperkeruh masalah karena akan banyak sekali pendapat atau permintaan yang bermunculan, tetapi saya sendiri menikmati hal itu, karena saya yakin dengan melakukan hal ini saya berharap temen temen pengurus dapat bertanggung jawab atas apa yang telah mereka pilih.

Berjalan satu semester kepengurusan saya sendiri sebagai ketua umum merasakan berbagai macam hal, senang, sedih, susah, ribet, bingung,beda pendapat dan menangani berbagai macam karakter seseorang sudah menjadi makanan sehari hari, semuanya saya jalani dengan biasa saja, mencoba untuk tetap tenang dan bersikap seperlunya, karena saya menyakini sebagai manusia yang hidup di dunia, tidak ada yang stabil,karena yang stabil adalah ketidaksetabilan itu sendiri, tugas kita sebagai manusia hanya menerima dan memeluk semuanya, lalu kita rangkai sebagai bagian dari perjalanan hidup.

Saya sendiri menekankan kepada para temen temen pengurus yang berjumblah sebanyak 41 orang agar selalu terbuka, kalo ada apa apa bilang jangan ngilang, mungkin bagi sebagian orang kata kata seperti ini terkesan “lebay” tetapi nyatanya kata kata seperti ini memiliki makna yang cukup dalam, karena terkadang beberapa orang hanya memberi kabar saja bisa jadi sedemikian sulit, saya tidak pernah menuntut temen temen pengurus untuk selalu ada, karena saya memahami betul untuk setingkat mahasiswa semua orang memiliki skala prioritasnya masing masing dan saya hargai itu, yang terpenting bagi saya adalah keterbukaan untuk meminta maaf, bercerita, memberikan alasan, jujur dan bertanggung jawab.

Pentingnya keterbukaan dan menghargai satu sama lain inilah yang menurut saya sangat penting, karena kerja kerja organisasi adalah kerja kerja kolektif atau kerja bersama, tidak hanya saya saja sebagai ketua umum atau dari badan pengurus harian tapi juga semuanya, kerja kerja kolektif inilah yang perlu kita bangun agar organisasi berkembang dan maju, diperlukan kesolidan dan kepedulian serta kesadaran kolektif bagi semua pengurus untuk mewujudkannya, karena menurut saya disinilah beratnya menjadi ketua yaitu membangun ekosistem kepengurusan yang aktif dan saling mendukung satu sama lain.

Dan seiring berjalannya waktu metode seperti ini teryata efektif dalam menjalankan roda organisasi, walaupun kadang sering berbenturan antara ego satu dengan yang lain tetapi hal seperti itu dapat diatasi seiring dengan berjalannya waktu, bagi saya egoisme tidak selalu buruk, bahkan ego dapat menunjukan bahwa itu adalah bentuk kepedulian, saya sendiri tidak melarang mereka untuk menunjukan sisi egois mereka selagi itu masih dalam rangka kebaikan dan tidak berlebihan, namun ketika ego itu sudah sampai ke tahap yang “parah” yang dapat membuat rusak ekosistem kepengurusan, maka disinilah saya harus mengambil peran bagaimana egoisme itu ditahan sebisa mungkin.

Dan jujur saya sendiri adalah tipe orang yang susah fokus ketika dihadapkan dengan sesuatu yang bersifat emosional beberapa masalah yang disitu sudah membawa ranah emosional atau perasaaan kadang sangat sulit sekali untuk saya tangani, saya cenderung menangani masalah dengan fikiran yang rasional dan terbuka, tidak ditutupi dengan alasan ngga enakan, jika sudah seperti ini alih alih menyelesaikan masalah malah terkadang menambah masalah bahkan menjadi bom waktu untuk kedepannya, untuk mencegah hal ini terjadi saya sebisa mungkin memposisikan diri tidak sebagai ketua tetapi sebagai teman yang baik.

Saya sendiri sangat bersyukur karena dikelilingi oleh orang orang yang saling mengerti, saling memahami, saling mengigatkan dan saling terbuka walaupun kita sering silang tetapi sebenarnya kita adalah saling.

Dan alhamdulliah kemaren yaitu pada tanggal 28 Desember 2021 jam 02:33 dini hari lewat Musyawaroh besar himpunan mahasiswa jurusan sejarah kebudayan islam (Muhimski) saya mengakhiri posisi saya sebagai ketua umum, segala beban yang saya tampung selama hampir satu tahun tumpah ruah pada saat itu juga, segala lelah seolah sudah tuntas ditengah pembacaan draft akhir yang dibaca oleh presidum sidang yang tertatih tatih karena kelelahan, segalanya tuntas dan purna, pada saat itu perasaan saya campur aduk tidak tahu harus mengatakan apa, hanya dua kalimat yang mampu saya katakan yaitu Maaf dan Terima Kasih.

Btw sengaja saya menuliskan hal ini karena saya harap lewat tulisan ini saya bisa menyampaikan kepada kalian apa yang saya rasakan, fikirkan dan alami selama satu tahun periode kepengurusan, selain itu juga semoga dapat menjadi gambaran khususunya kepada ketua umum baru di masa depan, jika tulisan ini dirasa tidak penting silahkan tinggal kalian langsung tinggalkan saja, karena tidak membaca adalah hak, begitupun sebaliknya, tetapi saya ucapkan banyak terima kasih kepada kalian yang membacanya sampai tuntas semoga kalian mendapakan manfaat walaupun tidak banyak, bahkan tidak ada malah wkwkwk, saya juga meminta maaf yang sebesar besarnya jika tulisan ini jelek atau ada yang kurang berkenan di hati kalian baik dari segi kalimat atau huruf atau isinya, sekali lagi saya meminta maaf.

Terakhir sebelum menutup tulisan ini saya Fahmi Labibinajib sebagai ketua umum mengucapkan banyak terima kasih kepada temen temen yang sudah mau membersamai, khususnya kepada Badan Pengurus Harian sekaligus juga temen curhat tentang apapun termasuk urusan asmara, yang selalu membersamai saya khususnya dimasalah pencairan dana yang ribetnya minta ampun, sekertaris umum Ismiyarh yang selalu gercep ketika menangani masalah administrasi baik itu Lpj atau persuratan, Alifa sebagai bendahara umum yang selalu konsisten untuk selalu mengigatkan dan tegas dalam bersikap apalagi untuk urusan keuangan, selalu mengigatkan saya sebagai ketua umum yang katanya “masih saja menyebalkan” kritik saran dan omongan dari bendum mungkin akan selalu saya rindukan nanti, tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada sekertaris 2 dan bendahara 2 Eka dan Ainun yang mau membersamai kaka kelas kalian yang kadang rewelnya minta ampun, tapi ngga papa anggap aja itu pelajaran buat kalian siapa tau kalian akan menjadi penerus mereka hehe,

Selanjutnya saya juga berterima kasih juga kepada para pengurus khususnya divisi 1 Iwan sebagai koordinator yang paling kalem, Naila yang kadang ngegas, Aceng yang paling semangat, Tegar si tukang jagain jodoh orang serta Mahruz ketua pelaksana Muhimski  dan Aida yang ngga tau kemana orangnya, lalu divisi 2 kepada bang Ali Fikri si manusia super sibuk, selain aktif sebagai kordinator ia juga seorang abdi dalem Keraton Kanoman yang paling setia, Musthofa sang duta sekaligus salah satu patner terbaik yang saya miliki, ditengah kesibukannya masih menyempatkan diri buat aktif di Himpunan pokoknya makasih banget bang hehe, Risma dan Ahmed yang selalu ada dan aktif mengikuti jejak kating divisinya kemanapun mereka pergi, serta Zaky yang selalu sibuk dengan pacar barunya eh pengawas madrasah maksudnya, oh iya maaf lupa disebutin satu lagi dari divisi 2 Dea salah satu perempuan hebat yang pernah menjadi ketua pelaksana di dua proker sekaligus pokoknya makasih banyak dea, Maaf lupa kesebut uy, ngga ada maksud apa apa seriusan hehe.

Saya juga sangat berterima kasih kepada Soleh temen satu kelas sekaligus kordinator divisi 3 Heuristik serta timnya, Firdaus yang selalu konsisten untuk mengadakan kajian rutin, Hakim yang progres walaupun kadang sering “kebuntrak buntrak”, Agif yang selalu tenang, Saputro si manusia pintar tapi kadang meresahkan, serta Agam sang ketua pelaksana Semarak Akbar yang kalo ngetik sering typo, sekaligus salah satu patner saya buat ngejokes receh dan jujur saya banyak belajar dari sosok dia, Samsul sang adik kelas yang punya banyak bakat sekaligus kordinator divisi 4 yang paling gercep kalo urusan pamflet, bersama anggotanya Anissa, Ara, Fadil, Nur Indah, serta Natasya tetap semangat buat kalian semua.

Lalu kepada Ela dari divisi 5 kewirausahaan dan kekaryaan serta anggotanya Ai Repa, Maulida, Yunita, Shofi dan Maysaroh yang selalu konsisten untuk terus mencari cuan dan terus kreatif dalam berkarya, saya doakan dimasa depan semoga kalian jadi entrepranur yang sukses semua, Terima kasih juga kepada divisi 6 Minat dan Bakat sebagai divisi penutup, khususnya kepada Putri sang Penari, Deli sang penyayi, Suanto yang katanya Penyair, serta Iqbal dan Rizky yang sering mainML sama futsal dan juga Aliyah  sang penanggung jawab latihan gamelan.

Pokoknya saya terima kasih sekali kepada kalian semua keluarga besar jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, ketua jurusan Ibu Aah Syafaah M,Ag yang selalu ngasih masukan kepada saya, serta para Senior/demis dan Alumni Bang Hamdi, Bang Umar Alwi, Kang Khairin, Kang Farihin ditengah kesibukannya masih pada mau untuk diajak ngopi, Para mantan Ketum, Tum Nazil yang jadi salah satu panutan saya sejak dari kelas 1 Mts sampe sekarang, Ketum Majid yang selalu menjawab apapun ketika saya bertanya dan Ketum Ateng yang sudah selesai jadi ketum tapi masih nyebelin, saya banyak belajar dari kalian semua, dan temen temen yang telah membaca tulisan saya ini, saya ucapkan terima kasih juga telah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan saya yang masih amburadul ini, Sengaja saya menuliskan cukup banyak ucapan terima kasih ini, dengan cara inilah saya bersyukur kalian telah hadir dalam kehidupan saya.

Saya juga sangat berterima kasih kepada Echiro Oda yang telah menciptakan anime One Piace selama menjadi ketu saya banyak belajar dari serial anime ini, lewat Luffy saya paham bagaimana cara untuk memimpin dengan riang gembira, dari Luffy juga saya paham kadang menjadi pemimpin tidak harus seleterlek apa yang dikatakan orang.

Saya juga atas nama pribadi meminta maaf apabila banyak melakukan kesalahan baik sengaja atau tidak disengaja, segala ucapan atau prilaku yang barangkali tidak berkenan di hati kalian, saya juga meminta maaf selama saya memimpin masih banyak kekurangan disana sini, namun saya sudah berusaha maksimal untuk menjalankan roda keorganisasian dengan baik, sekian dari saya  semoga solidaritas yang telah kita pupuk akan bertahan selamanya, Gengganglah Pena Catatlah Peristiwa Salam Humaniora, Viva Historia.

Penulis : Fahmi Labibinajib Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam (HIMSKI) Periode 2021 - 2022


Lebih baru Lebih lama