Memperdalam wawasan serta mempelajari situasi polemik yang terjadi di Borobudur HIMSKI mengadakan acara Ngobrol Webinar.


Sabtu, 25 Juni 2022 Himpunan Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam(HIMSPI) melaksanakan acara Ngobrol Webinar (NGONAR) chapter 2.

Setelah sukses dengan Ngobrol Webinar yang pertama dengan mengusung tema "Memahami Lebih Dalam Kajian Bibliografi dan Pengelolaan Arsip Lokal di Era Digital". HIMSPI melaksanakan Ngobrol Webinar chapter 2 dengan tema "Polemik Candi Borobudur dan Latar Belakang Sejarahnya".

Acara ini di awali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, disambung dengan mars HIMSKI. Kemudian dilanjut dengan sambutan oleh ketua pelaksana, Fajar Abdul Rahman. Dilanjut sambutan ketua umum HIMSPI, Abdul Azizul Hakim. Kemudian diakhiri sambutan dari ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Aah Syafa'ah M.Ag.

Acara ini di isi oleh dua pemateri. Pemateri pertama yaitu Yudi Suhartono, SS, MA, yang merupakan Pamong Budaya Ahli Madya, Kordinator aspek pemanfaatan Balai Konservasi Borobudur. Pemateri kedua yaitu Fajar Misbakhul Munir, yang merupakan konten kreator @lampaubercerita. Acara ini dimoderatori oleh Alifah Sa'diyah, dan M.Daffa Raihan sebagai host.

Pak Yudi memaparkan sejarah serta perkembangan yang dialami Borobudur dari masa ke masa. Hingga pada tahun 1991 Borobudur masuk dalam warisan budaya dunia No. 592 (UNESCO). Beliau juga memaparkan nilai universal luar biasa dari UNESCO: kriteria i (komplek birobudur dengan piramida berteras dan tak beratap), kriteria ii (seni dan arsitektur indonesia abad 8 dan akhir abad 9 memberikan oengaruh besar terhadap kebangkitan arsitektur pertengahan abad 13-16), kriteria iii (dirancang sebagai sekuntum teratai, bunga suci Buddha, kompleks candi borobudur adalah cerminan penghormatan nenek moyang.

Disamping polemik tentang Candi Borobudur yang ramai kemarin, Fajar Misbakhul Munir menjelaskan bahwa Borobudur dan polemiknya hari ini: jangan langsung menghakimi ketika ada informasi tiket naik. Tidak semua info itu benar dan konkrit, baiknya masyarakat crocheck terlebih dahulu sehingga bisa membandingankan dan mengambil kesimpulan mengenai sejarah yang terjadi.

Acara ini kemudian di akhiri dengan sesi foto bersama lewat layar masing-masing.

Penulis :  Iswanto 
Lebih baru Lebih lama