Pendidikan Kader Sejarawan Inspiratif ke-4: School of History and Leadership

 

Foto Bersama Para Pemateri SOHAL 2023


     Acara yang kami selenggaran selama 2 hari ini berlajan cukup lancar, dengan persiapan yang matang, panitia yang semangat, ketuplak yang siap pasang badan. Semua berpartisipasi dengan baik di acara ini. Tema kegiatan kami ialah "Membentuk Kader Sejarawan yang Berdikari, Berintegritas, dan Berinovasi dalam Membangun Peradaban". Berharap dengan adanya acara ini dapat menambah kecintaan para mahasiswa baru terhadap sejarah-sejarah lokal, terhadap jurusannya sendiri, yakni Sejarah Peradaban Islam.

     Pak Aditia Muara Padiatra, M.Hum sebegai narasumber pertama yang membawakan materi tentang metodelogi sejarah, ilmu ini tentunya sangat penting bagi kami, para calon sejarawan. Tidak hanya mahasiswa baru, mahasiswa lama juga turut antusias menyimak pemaparan materinya. Dilanjut dengan materi kedua tentang Filsafat Sejarah dan Aliran-aliran Sejarah yang dibawakan oleh Pak Gumilar Irfanullah, M.Si. Dengan penyampaian materi ini diharapkan para mahasiswa baru dapat mengerti apa yang dinamakan dengan filsafat sejarah serta aliran-alirannya.

     Di dalam acara ini terdapat pelajaran atau acuan terhadap para mahasiswa baru, topik selanjutnya yang dibahas di hari pertama ialah mengenai "Sejarah Lokal Cirebon" yang dibawakan oleh Pak Dr. Tendi, M.Hum. Dimana secara tidak langsung para mahasiswa baru diharuskan mengetahui dan mendalami pengetahuan mereka tentang sejarah lokal Cirebon, dikarenakan Cirebon adalah tempat dimana mereka menimba ilmu.

     Saya sendiri bukan berasal dari Cirebon, melainkan berasal dari suatu daerah yang sangat jauh dari Cirebon, namun saya juga diharuskan secara tidak langsung untuk mengetahui tentang Cirebon. Dan satu hal yang baru saya ketahui tentang sejarah Cirebon adalah bahwa adanya Jakarta saat ini ternyata hasil dari kerja keras masyrakat Cirebon dahulu. Yaa, saya dari Jakarta, anak Jakarta harus tahu sejarah tersebut. 

     Lanjut di hari kedua, pembahasannya cukup ringan yaitu salah satunya tentang gerakan mahasiswa dan kepemimpinan, pada pembahasan tersebut sedikit menyinggung perihal "Apakah organisasi kampus masih relevan untuk saat ini?" Kebetulan pembicara pada saat itu adalah tum Fahmi dan tum Fauzi. Saya ditunjuk untuk berpendapat perihal pertanyaan tersebut. Saya sendiri tidak bisa menyebutkan bahwa organisasi kampus tidak relevan atau relevan, karena semua itu tergantung pada pribadi masing-masing, kita harus bertanya pada diri sendiri "Apa tujuan awal masuk organisasi?" Kalau hanya ikut-ikutan dan tidak tahu harus apa dan malah menyusahkan orang-orang yang memang ingin serius dalam organisasi ya mending jangan masuk, karena saya yakin ada orang yang benar-benar ingin masuk organisasi untuk mengasah softskill maupun hardskill mereka dalam sebuah himpunan. Jadi intinya tergantung pribadinya masing-masing.

   Setelah hari pertama full dengan materi, namun di hari kedua tidak begitu banyak materi yang dibahas, sisanya dilanjut dengan sesi games. Para seksi acara sudah menyiapkan beberapa games agar acaranya ada sedikit hiburan untuk melepas penat, tidak sekedar mendengarkan materi-materi dari para narasumber. Meskipun agenda selanjutnya games, tapi games ini masih berkaitan dengan sejarah jadi tetap seru dan bermanfaat. Contohnya ialah game tebak gambar para pahlawan. Para mahasiswa baru dibagi menjadi 6 kelompok dan satu mentor dari anggota pengurus untuk bisa mengkoordinir para maba, di games tersebut akan dimunculkan foto para pahlawan, tokoh masyarakat, artis, dll. Tugas mereka hanya mengacungkan tangan, yang paling cepat mengacungkan tangan di izinkan untuk menjawab, begitu seterusnya sampai 6 kelompok tersebut diambil hanya 2 kelompok yang meraih point tertinggi. Dua kelompok tersebut lalu di adu untuk menentukan siapa pemenangnya, caranyapun unik dan seru. Perwakilan dari setiap kelompok harus berdebat mengenai tema yang diberikan oleh panitia, yakni "Dampak Kemajuan Teknologi Menjadikan Turunnya Moralitas Generasi Muda Saat Ini". Debat tersebut dimoderatori oleh Raja dan Lisma, kedua kelompok saling melempar argumen. Ada yang pro terhadap mosi tersebut dan ada juga yang kontra. Debat berjalan seru dan menegangkan, dan pada akhirnya dimenangkan oleh kelompok 2 yang di mentori oleh Salma.

     Setelah semua rangkaian acara selesai, para panitia lanjut membersihkan ruangan yang telah dipakai, dan rapat evaluasi tentang apa yang kurang di acara tersebut. Sepenanggapan saya kekurangan dari acara tersebut ialah kurang koordinasi antar sesama panitia, ada beberapa panitia yang lost contact, waktu yang terlalu ngaret, pemateri yang telat datang karena ada sedikit miskomunikasi, serta yang paling bikin keos adalah tempat hari pertama yang semula di auditorium FDKI tiba-tiba direbut oleh jurusan lain dengan dalih acara mereka lebih pantas untuk memakai audit tersebut. Panitia sempat merasa kesal dan tak terima, namun apadaya, kajur kami pun lebih membela jurusan lain. Namun pada akhirnya alhamdulillah dapat ganti, tempat pertama kami pindah ke auditorium FITK.

     Selebihnya, acara ini seru dan asik, apresiasi yang sebesar-besarnya untuk semua yang berpartisipasi, untuk panitia dan para mahasiswa baru, serta apresiasi khusus dari saya untuk ketua pelaksana di acara ini, yakni wahyenkk! Proud of u yenkk!! Keren lau!!! 


Penulis : M. Bagas Khadafi

Editor : Hidayati Azhari

Lebih baru Lebih lama