HIMSPI Melakukan Kunjungan dan Silaturahmi ke Keraton Kaprabonan

 

Dokumentasi Kunjungan ke Keraton Kaprabonan

     Kami dari pengurus HIMSPI telah mengunjungi dan bersilaturahmi ke Keraton Kaprabonan. Disana kami berdiskusi mengenai sejarah Keraton Kprabonan yang dimana Keraton Kaprabonan adalah salah satu keturunan Prabu Siliwangi Raja Pakuan Pajajaran (Abad XV), beristri permaisuri bernama Ratu Subang. Pada tahun 1681, Belanda menawarkan perlindungan kepada Pangeran Raja Adipati Kaprabonan yang saat itu menjadi putra mahkota Kesultanan Kanoman. Setelah menjadi putra mahkota, ia bergelar Sultan Pandita Agama Islam yang diserahi Busana Pakaian Perang Kerajaan Wali yang dinamakan busana Kaprabon. Kondisi politik yang tidak kondusif mendorong Pangeran Raja Adipati Kaprabonan meninggalkan Keraton Kanoman dan mendirikan Kaprabonan. Kaprabonan merupakan sebuah keraton. Namun, Pangeran Moh. Nurbuat Purbaningrat menyatakan bahwa tidak ada satupun catatan sejarah yang menyebutkan Kaprabonan berdiri sebagai kesultanan atau keraton. Dijelaskan bahwasanya Keraton Kaprabonan merupakan tempat belajar para sultan yang ada di Cirebon.

     Berbeda dengan Keraton Kaprabonan, Keraton Kasepuhan merupakan keraton termegah dan paling terawat di Cirebon. Keraton ini didirikan pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan tahta Sunan Gunung Jati pada 1506. Awalnya, Keraton Kasepuhan dibangun oleh Pangeran Emas Zainul Arifin dengan maksud untuk memperluas bangunan pesanggerahan Keraton Pangkuwati, yaitu keraton pertama yang berdiri pada tahun 1430 di Kota Cirebon. Keraton Kasepuhan menempati lahan seluas 25 hektar yang terdiri dari berbagai macam bangunan. Setiap bangunan di Keraton Kasepuhan memiliki kesan sakral dan dianggap mengandung kekuatan magis.

   Keraton Kaprabonan dan Keraton Kasepuhan sama-sama merupakan peninggalan sejarah yang mempunyai keunikan dari sisi jenis bangunan. Meskipun keduanya memiliki sejarah yang berbeda, namun keduanya memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang tinggi bagi masyarakat Cirebon.

     Selain itu ada juga Agenda tahunan di Keraton Kaprabonan dan agenda-agenya dapat beragam setiap tahunnya, tetapi biasanya mencakup berbagai acara keagamaan, budaya, dan tradisional. Berikut beberapa acara yang mungkin ada dalam agenda tahunan di Keraton Kaprabonan.

1. Hari Raya Islam:

  • Perayaan Idul Fitri
  • Perayaan Idul Adha
  • Peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW
2. Upacara Adat dan Ritual:

  • Upacara-upacara adat dalam peringatan kelahiran dan kematian anggota keraton.
  • Ritual keagamaan yang berkaitan dengan Kesultanan Cirebon.

3. Pertunjukan Seni dan Budaya:

  • Pentas wayang kulit
  • Pertunjukan tari tradisional, termasuk tari topeng khas Cirebon
  • Pertunjukan musik tradisional, seperti gamelan

4. Peringatan Sejarah dan Kebudayaan:

  • Peringatan hari-hari bersejarah dalam sejarah Kesultanan Cirebon
  • Pameran seni dan budaya

5. Kunjungan Tamu Kehormatan:

  • Penerimaan tamu-tamu kenegaraan, duta besar, atau pejabat pemerintah
  • Penerimaan tamu-tamu internasional yang berkaitan dengan seni, budaya, atau sejarah

6. Program Pendidikan dan Pelatihan:

  • Pelatihan dalam seni tradisional, seperti tari topeng atau gamelan
  • Program pendidikan budaya dan sejarah bagi masyarakat setempat

7. Acara Khusus:

  • Acara ulang tahun Sultan atau anggota keraton
  • Festival dan pameran seni dan budaya

     Perlu diingat bahwa agenda tahunan di Keraton Kaprabonan mungkin dapat berubah setiap tahun dan tergantung pada kebijakan dan prioritas pihak keraton. Juga, beberapa acara mungkin bersifat tertutup atau terbuka untuk masyarakat umum, sementara yang lain mungkin bersifat pribadi atau terbatas bagi anggota keraton dan tamu kehormatan.


Penulis : Ester Dwiyulia

Editor : Hidayati Azhari

Lebih baru Lebih lama