Tradisi Panjang Jimat di Keraton Kanoman

 

Dokumentasi Panjang Jimat Keraton Kanoman

     Keraton Kanoman adalah salah satu dari dua bangunan keraton Kesultanan Cirebon yang terletak di Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Keraton Kanoman didirikan pada sekitar tahun 1678 oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya setelah pembagian Kesultanan Cirebon menjadi dua kerajaan, yaitu Kasepuhan dan Kanoman. Keraton Kanoman memiliki luas sekitar 6 hektar dan terletak di belakang pasar Di Kraton. Kompleks Keraton Kanoman terdiri dari bangunan kuno dan area alun-alun, dan menjadi salah satu peninggalan bersejarah yang memukau dan menarik untuk dipelajari. Keraton Kanoman memiliki peran penting dalam sejarah Kesultanan Cirebon, baik dari segi politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Selain itu, keraton ini juga erat kaitannya dengan syiar agama Islam, yang dikenal dengan Syarif Hidayatullah.

    Selain itu Keraton kanoman memiliki salah satu tradisi yang selalu dilaksanakan setiap tahunya. Tradisi tersebut adalah tradisi Panjang Jimat di Keraton Kanoman yang mana merupakan bagian penting dari warisan budaya Cirebon dan menjadi puncak dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini dipadati ribuan pengunjung setiap tahunnya.

    Panjang Jimat adalah iring-iringan nasi jimat yang diletakkan di atas piring panjang sehingga dinamakan Malam Panjang Jimat. Jadi itu adalah  tradisi membawa nasi jimat dan sejumlah benda pusaka yang dibawa dari Langgar Keraton menuju Masjid Kanoman. Prosesi tradisi tersebut dimulai sejak pukul 19.30 WIB. Selain dihadiri oleh keluarga besar Keraton Kanoman dan tamu undangan, tradisi Panjang Jimat ini juga dihadiri oleh banyak masyarakat umum yang berasal dari berbagai daerah. Mereka terlihat berkumpul untuk menyaksikan dan mengikuti langsung setiap tahap prosesi dalam tradisi tersebut.

    Dalam pelaksanaannya, tradisi Panjang Jimat dibuka dengan pembacaan doa dan tawasul di Pendopo Jimen sebelum dilanjutkan dengan Ngawedar dan Ngawejang Babad Panjang Jimat (Muludan) Kesultanan Kanoman Cirebon. Prosesi ini melibatkan penyajian mengenai sejarah keraton, garis keturunan, warisan kerajaan, dan serangkaian tradisi panjang jimat.

   Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan menyiapkan hidangan pelal yang dipimpin oleh Pangeran Kumisi di Langgar Alit Kesultanan Kanoman. Sementara itu, keluarga keraton pergi menjemput Sultan Keraton Kanoman, yaitu Sultan Raja Muhammad Emirudin.

   Kemudian, rangkaian tradisi dilanjutkan dengan prosesi penghormatan yang dilakukan oleh Patih Keraton Kanoman, yaitu Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran, kepada Sultan Raja Muhammad Emirudin.

    Setelah melaksanakan upacara penghormatan, Patih Keraton Kanoman, Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran, mengganti pakaian dengan memakai jubah berwarna kuning keemasan di Pedaleman Keraton.

    Dengan mengenakan jubah tersebut, Patih Raja Muhammad Qodiran bersiap untuk memimpin iring-iringan atau pawai alegoris yang diikuti oleh baik pria maupun wanita. Pawai alegoris ini dimulai dari keraton dan bergerak menuju Masjid Agung Kanoman.

    Selama berlangsungnya prosesi iring-iringan, lantunan sholawat terus berkumandang. Tidak hanya didengar oleh keluarga keraton, tetapi juga oleh masyarakat yang berkumpul di Keraton Kanoman. Dengan adanya tradisi atau ritual Panjang jimat  itu masyarakat bisa memahami esensi ritual ini, sehingga peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dilaksanakan setiap tahun.


Penulis : Ester Dwiyulia

Editor : Hidayati Azhari

Lebih baru Lebih lama