Jejak Adiwangsa di Bentala Nusantara | Serpihan Memory


                  Dokumentasi Serpihan Memory

 

   Pada kegiatan Departemen Heuristik yaitu Serpihan Memory, Iswanto (Demisioner Himspi) membawakan kajian dengan narasi yang berjudul "Jejak Adiwangsa di Bentala Nusantara"

   Dalam kajian tersebut, terjadi sebuah diskusi menarik, salah satunya adalah banyaknya bukti yang menunjukkan bahwa Nusantara memiliki peradaban yang amat besar sejak era kuno.

   Nusantara pertama kali dicetuskan oleh raja dari Singasari yang gencar melakukan ekspansi ke luar pulau Jawa (Ekspedisi Pamalayu). Istilah Nusantara juga dikenal di Majapahit pada abad ke-14. Nusantara berasal dati bahasa sansekerta yaitu Nusa dan antara, Nusa yang berarti pulau dan antara yang berarti sekitar atau pulau di luar Jawa. Menjadi terkenal juga karena adanya sumpah yang diucapkan oleh Gajahmada yang ingin mempersatukan pulau-pulau luar Jawa (Nusantara).

   Ada juga yang mengatakan bahwasannya Nusantara dicetuskan oleh Kertanegara dengan nama Dwipa(Nusa)ntara.

   Dahulu, jauh sebelumnya negara Indonesia berdiri, Nusantara sudah memiliki peradaban yang maju. Ada berbagai kerajaan-kerajaan dan peradaban hebat yang berdiri, seperti pada abad 7-8 M, Kerajaan Medang mendominasi Jawa dan Sumatera. Rajanya bernama Sanjaya yang menganut Hindu dan Samaratungga yang menganut Buddha.

   Dari kerajaan tersebut juga asal pendirian Candi Borobudur yang sangat megah. Hal tersebut menandakan bahwasannya peradaban dan kebudayaan pada masa itu sudah sangat maju dan luar biasa.

   Beberapa abad kemudian munculah bangsa bangsa barat yang dikenal sebagai penjajah pembawa imprealisme sang awan gelap bagi Nusantara. Kemunculan bangsa barat ikut mempengaruhi dan merusak peradaban, kebudayaan dan arsitektur di Nusantara, bahkan banyak peninggalan-peninggalan berbagai kerajaan Nusantara yang di bawa ke Eropa selama masa penjajahan dahulu.


Penulis : Munif

Editor : Fahim Syahru Sofar

Lebih baru Lebih lama