Program Pembangunan kota pusaka dan Pemajuan kebudayaan Disbudpar Kota Cirebon

 

Dokumentasi Kunjungan
Pada Selasa, 13 Maret 2024 Himpunan Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam (HIMSPI) Kembali mengadakan kunjungan ke Disbudpar Kota Cirebon.  Kunjungan kali ini kita membahas tentang  Program Pembangunan kota pusaka dan Pemajuan Kebudayaan. Informasi ini langsung disampaikan oleh Kak Sofia Zahara Safari dan Pak Iman

- Bidang Pariwisata

 Saat ini disbudpar sedang melakukan pengembangan amenitas atau pembangunan pariwisata kota Cirebon yang memfokuskan pada kota pusaka yaitu area kebumen kampung pecinaan atau kanoman, dan kampung Arab di panjunan. program ini telah direncanakan sejak lama. 

Disbudpar melakukan pembangunan di kota pusaka karena iconnya dan dekat dengan pelabuhan, bank Indonesia, dan kantor pos yang lekat dengan nol kilometer nya. di kampung Arab saat ini dinas sedang mengusahakan pengembangan mulai dari pembuatan gapura nya dan lain sebagainya yang sesuai dengan standar  destinasi yang layak didatangi. kampung Arab ini baru terbentuk sebagai kawasannya saja terbentuk secara alamiah dan jadi pusat perbelanjaan dan budaya Arab hal ini menunjukan telah terbentuknya potensi, untuk itu di buat pembangunan amenitas. selain itu disbudpar juga berencana mengadakan event event seperti workshop, perpersembahan seni Arab, festival kuliner khas Arab, lalu ada walking tour yang bekerja sama dengan cirebon history. jadi walking tour itu berkeliling di kawasan kampung arab.  

 Sedangkan untuk area kebumen nya,  disana terdapat gedung bundar yang merupakan salah atau cagar budaya cirebon yang telah di tetapkan sebagai cagar budaya nasional, gedung bundar ini direncanakan akan direhabilitasi dimana luarnya akan dijadikan zona kreatif juga bekerja sama dengan baraja cafe supaya terjaga dan tetap hidup kegiatannya. Selain itu disana akan dijadikan area turis infomation center. Disamping itu  gedung BAT juga akan di revitalisasi dimana didalamnya akan ada mini teather,  perpustakaan, dan akan jadi one stop turis destination yang kebetulan didepannya telah ada pedati gede. sedangkan untuk kampung pecinaan masih diusahakan untuk dilakukan pembagunan disana. Diluar dari itu disbudpar akan mengadakan museum wayang wong di balai kota Cirebon di gedung adipura. 

 Dalam mempromosikanya dinas memiliki UPT pusat informasi pariwisata dan budaya yang bertugas membuat flayer, menaikan engjudment medsos, serta membuat konten. sedangkan  untuk promosi diluar medsos, dinas rutin melakukan event yaitu malam mingguan ning balai kota, juga dinas akan menyelenggarakan cirebon travel mart atau pasar wisata , yang nantinya akan mengundang travel agent di luar kota untuk melakukan transaksi jual beli produk wisatanya di cirebon. jadi nanti dinas menyediakan travel agent itu yang ada di kota Cirebon mulai dari hotel, restoran, cafe dan lain sebagainya sehingga akan terciptanya seller dan bayer yang nantinya muncul aktivitas table top.

 Dalam pengembangan SDM nya dinas memiliki pelatihan untuk pelaku ekraf atau  lebih ke komunitas atau pelaku ekraf yang dari 17 sub sektor yang ada di Indonesia. ekraf di SDM pariwisata nya lebih ke tenaga hotel, restoran  cafe. dan lain sebagai nya. 

 Di bawah ini ada daftar pariwisata kota Cirebon 

https://docs.google.com/presentation/d/1YY_Pb_Z6oRIhbGCDqlj4CYZsHjurjhlp/edit?usp=drivesdk&ouid=107147980609039778138&rtpof=true&sd=true

- Bidang Kebudayaan

 Dalam Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) terdapat 10 jenis objek pemajuan kebudayaan (OPK) disana ada manuskrip, tradisi lisan, ritus, adat istiadat, bahasa, seni, peralatan tradisional, pengetahuan tradisional, permainan rakyat, olahraga tradisional. hal itu terdapat dalam undang undang no 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. 

 Pada tahun 2023  Kota Cirebon memiliki sekitar 238 karya budaya,  180 sanggar, dan 58 cagar budaya yang telah ditetapkan bedasarkan naskah walikota no 19 tahun 2001

 Dalam pelestarian warisan budaya, dinas memiliki 3 subkordinator

1. Pelestarian ke arah nilai nilai tradisi

2. Pengembangan kesenian dan kebudayaan

 Dalam kesenian mengadakan pentas mingguan, pentas kesenian luar kota yaitu memperkenalkan budaya yang ada di kota Cirebon ke luar kota. selain itu melakukan pengajuan warisan budaya yang di ajukan ke provinsi, lalu dari provinsi bisa diajukan lagi ke tingkat nasional setelah itu ke UNESCO. 

3. Sejarah, cagar budaya dan meseum. 

 Sejarah yaitu mengkaji sejarah yang ada di Cirebon yang dibantu olek balai pelestarian kebudayaan (BPK), sedangkan untuk cagar budaya  dinas memiliki kegiatan yang biasa di selenggarakan untuk melakukan survei ke cagar budaya  yang dibantu masyarakat, dinas, dan tim PACI apakah cagar itu sudah masuk kriteria cagar budaya atau tidak. disamping itu juga melakukan pemeliharaan pada cagar yang telah diakui seperti keraton meski dikelola oleh orang orang keraton dinas memberikan pendanaan dana hibah. untuk museum, pada tahun ini disbudpar kota Cirebon akan mendirikan sebuah museum topeng wayang hong di balai kota yang dikelola pemerintah daerah. dan kita bisa meliput dan mendokumentasikan nya. 

 Warisan budaya baik benda maupun tak benda agar bisa diakui harus melalui beberapa tahap yaitu: 

1. Dinas mengiventarisasi data yang ada di kota Cirebon

2. Mengajukan ke tingkat provinsi yang nantinya akan dinilai kriteria kriteria nya

3. Mengajukan ke tingkat nasional 

4. dari tingkat nasional bisa sampai ke UNESCO.

 Saat ini menjelang hari jadi kota Cirebon dinas memiliki program seminar manuskrip yang saat ini diperuntukan sejarwan, budayawan, dan akademisi. lalu ada festival kuliner, dan lain sebagainya. 

 Terkait naskah kuno sudah banyak di digitalisasikan oleh dinas kearsipan dan perpustakaan yang bisa di akses melalui aplikasi SINGKONO yaitu sistem informasi naskah kuno.

 Selain itu disbudpar merencanakan pembuat kamus bahasa Cirebon, yang akan di kordinasikan dengan lembaga-lembaga bahasa Cirebon juga dengan tim penyusunya salah satunya ada dari IAIN. 

Berikut daftar warisan budaya Kota Cirebon 

 https://docs.google.com/presentation/d/1Z2uR6vUI5Ak78Urc7DR8GAgcXARkpjUX/edit?usp=drivesdk&ouid=107147980609039778138&rtpof=true&sd=true


Penulis : Nida Delia Rahma & Alvin Firdaus

Editor : Fahim Syahru Sofar

Lebih baru Lebih lama