Jaringan Situs-Situs Makam di Cirebon, Periodisasi Tokoh-Tokohnya

   

Dokumentasi Zirah


Pada agenda Ngaji Sejarah episode ke-106 ini, kang Farihin membawakan narasi yang berjudul “Jaringan Situs-Situs Makam di Cirebon, Periodisasi Tokoh-Tokohnya”

   Cirebon memiliki banyak situs makam petilasan tokoh sejarah yang hingga saat ini masih banyak di ziarahi oleh masyarakat diantaranya, 

   Pertama, Makam pangeran pasarean Di kabupaten Cirebon tepatnya di kelurahan Gegunung, pangeran pasarean merupakan putra sunan gunung jati dari pernikahannya dengan Nyi Mas Tepasari. Dikisahkan beliau pernah menggoreskan senjatanya pada gundukan yang mirip dengan gunung, goresan tersebut menjadi aliran Cipager.

   Kedua, Makam Syekh Abdurrahman Al Usmani di kabupaten Cirebon kel pasalakan. Beliau merupakan pendakwah yang berasal dari Banten. Ia tiba di Cirebon pada masa pangeran M Zainal Arifin, ia juga merupakancicit sunan gunung jati.

   Ketiga makam syekh Birawa di kalitanjung timur Kota Cirebon, syekh birawa merupakan adipati sekaligus keponakan prabu siliwingai, kedatangannya itu untuk mencari pangeran walangsung. Beliau pernah berguru dengan syekh nurjati dan mendirikan padepokan di dekat sungai saba.

   Keempat makam pangeran sukmajaya di kejawa Cirebon. Pangeran Sukmawijaya merupakan kakak sultan sepuh Martawijaya. Diceritakan ia memiliki kesaktian tinggi dan dapat menghilang, ia adalah sosok yang gigih dalam melawan penjajah belanda.

   Kelima, makam Ki Lobama di Mundu kab Cirebon, Ki lobama adalah seoarang pendakwah sebelum masa sunan gunung jati, ia pernah mendirikan masjid yang mirip candi dengan 3 tingkatan.

   Gempuran-gempuran dari tans nasional atau organisasi-organisasi misalnya yang ada ziarah kubur atau penyesatan ziarah kubur tuduhan atas kesalahan yang contohnya mempercantik makam dan sebagainya berlangsung beratus-ratus tahun kita tidak ngekang dan terkikis karna mau tidak mau hal ini lah yang menghadirkan kita kedalam semangat tetap menjunjung tinggi budaya dan tradisi itu pasti ada hubungannya dengan unsur leluhur ntah itu karya sastranya atau seni yang lain misalnya seni sastra yang kita wujudkan itu pusaka yang kemudian ilmu dan catatannya dengan pustaka. Yang di jaga baik oleh masyarakat perkotaan atau pedesaan yang tidak lengkap sampe sekarang itu makam-makam leluhur yang Kuno.


Penulis : Ahmad Rhifaldi 

Editor : Fahim Syahru Sofar

Lebih baru Lebih lama