Mnemosyne: Dewi Penjaga Memori dan Sejarah dalam Mitologi Yunani

 


Sumber Foto : Pinterest

  Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan nama-nama dewa yang ada di dalam mitologi Yunani dan Romawi seperti Zeus atau Jupiter, Hades atau Pluto, dan Poseidon atau yang biasa disebut sebagai Dewa Neptunus oleh Spongebob dan kawan-kawannya. Di dalam mitologi Yunani, para dewa tersebut memiliki sifat layaknya manusia, mereka dapat marah, memiliki hawa nafsu, sering berebut kekuasaan, dan prilaku aneh plus absurd yang membuat kita sering kali bertanya-tanya, “Kok dewa seperti ini?” Itulah salah-satu keunikan dari mitologi Yunani yang menyimpan kisah-kisah di luar nalar tetapi tak jarang juga mengandung pesan serta makna mendalam. Mitologi Yunani juga tidak hanya mengenal Zeus, Hades, dan Poseidon, ada banyak tokoh-tokoh dewa dan pahlawan lain yang memiliki kisah, wujud, kemampuan, serta tugas-tugas yang unik. Salah satunya adalah Dewi Mnemosyne yang dikenal sebagai dewi memori dan sejarah.

  Dalam mitologi Yunani, Mnemosyne dikisahkan sebagai anak dari dua titan (raksasa yang hidup sebelum zaman para dewa) terkenal, yaitu Uranus dan Gaia, titan perwujudan langit dan bumi. Mnemosyne juga merupakan bibi dari pemimpin para Dewa Olympian, Zeus. Sebagian ahli sejarah dan mitologi Yunani menganggap Mnemosyne sebagai titan dan bukan dewa. Orang-orang Yunani kuno memuja Mnemosyne agar mendapatkan ingatan yang kuat dan dapat mengetahui sejarah kehidupan mereka di kehidupan yang lalu karena masyarakat saat ini mempercayai adanya reinkarnasi. Mnemosyne dipercaya sebagai dewi memori. Sebagian orang mungkin merasa asing dan sulit untuk menyebut nama dewi ini, tetapi nyatanya cara mengeja nama dari dewi memori ini tidak selulit itu. Mnemosyne sendiri berasal dari kata mnÄ“mÄ“ dalam bahasa Yunani yang artinya ingatan, kata ini juga nantinya terserap ke dalam bahasa Inggris menjadi memory. Mnemosyne dalam ejaan fonetik Yunani ditulis sebagai nɪˈmÉ’zɪni atau dieja menjadi “Nem” + “Oh” + “Sign.” “Nemosign,” mudah bukan?

  Sebagai dewi memori, Mnemosyne dikisahkan bertugas untuk memberi nama seluruh benda dan hal-hal lain yang ada di dunia Yunani kuno. Orang-orang Yunani kuno juga menganggap Mnemosyne sebagai dewi yang memberikan manusia kemampuan untuk berpikir dan bernalar dengan benar. Dari Menmoysne, manusia memiliki kemampuan untuk mengingat, menggunakan daya nalar, dan menggunakan bahasa. Di dalam mitologi, Mnemosyne pernah menjadi pasangan dari Zeus karena insiden yang “absurd” tentunya. Dari hubungan tersebut, sang dewi memori memiliki sembilan anak perempuan yang dikenal sebagai Muses. Para muses tersebut adalah Calliope, Clio, Erato, Euterpe, Melpomene, Polyhymnia, Terpsichore, Thalia, dan Urania. Anak-anak Mnemosyne dikisahkan sangat berhubungan dengan sains, seni dan sastra. Setiap anak Mnemosyne disimbolkan dengan ikon yang mewakili karunia atau bakatnya. Calliope memegang papan tulis mewakili kisah-kisah epik para pahlawan, Clio memegang buku mewakili catatan sejarah, Urania memegang bola dunia dan kompas mewakili astronomi, Polymnia selalu berpikir keras mewakili nalar, Euterpe memegang seruling mewakili musik, Thalia dan Melpomene memakai topeng teater mewakili komedi dan kisah tragedi, serta Erato memakai mahkota mawar mewakili puisi. Oleh karena itu “Keluarga Mnemosyne” dianggap sebagai dewi-dewi yang sangat berhubungan dengan ilmu sejarah, humaniora, seni, dan sastra.

   Kisah unik lain mengenai Mnemosyne terdapat di dalam kisah dewa dunia bawah, Hades. Di dalam mitologi Yunani, Hades berkuasa di dunia Erebos, tempat para arwah dan orang-orang yang telah mati. Di Erebos terdapat dua aliran sungai, yaitu sungai Mnemosyne dan sungai Lethe. Konon, siapapun yang meminum air dari sungai Mnemosyne akan memiliki ingatan super kuat dan tidak akan pernah lupa selamanya. Sebaliknya, jika seseorang meminum air dari sungai Lethe akan memiliki ingatan yang lemah dan mudah lupa. Di dalam sastra Yunani kuno, Mnemosyne digambarkan sebagai dewi berparas canik yang mengenakan jubah emas dan memiliki banyak perhiasan di kepalanya. Mnemosyne memiliki suara dan nyayian yang sangat merdu sehingga dapat menghilangkan rasa sedih serta lelah orang yang mendengarnya.

  Mnemosyne menjadi inspirasi bagi Himpunan Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam (HIMSPI) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon periode 2024-2025 yang tergabung di dalam Kabinet Mnemosyne. Nama Mnemosyne diambil dengan harapan agar HIMSPI menjadi pihak yang selalu menjaga, melestarikan, dan menyampaikan sejarah dengan benar dan faktual tanpa dipengaruhi oleh pihak manapun. Karena Mnemosyne juga berhubungan dengan daya nalar dan seni, HIMSPI juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dengan cara berpikir yang ilmiah serta dapat melestarikan berbagai kesenian dan budaya bangsa yang tidak ternilai harganya. Dengan begitu, Keluarga Mnemosyne UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon ini mengemban tugas untuk selalu memberikan manfaat yang didukung oleh daya berpikir kritis, mencintai kebudayaan, akrab dengan seni dan sastra, serta tidak pernah melupakan sejarahnya. Semoga air sungai Mnemosyne selalu mengalir di dalam jiwa dan raga kita.


Referensi:

Donna Jo Napoli. Mitologi Yunani. Kepustakaan Populer Gramedia. 2017

Edith Hamilton. Mitologi Yunani. Oncor Semesta Publisher. 2010

https://nationalgeographic.grid.id/read/133821521/mnemosyne-dewi-ingatan-buat-zeus-tergila-gila-di-mitologi-yunani-kuno?page=2


Penulis: Muhammad Alif Fathur Rahman

Editor: Fahim Syahru Sofar 


Lebih baru Lebih lama